Rabu, 31 Oktober 2012

Mereka? PEWARIS SURGA?

Mereka adalah pewaris surga
manusia yang disayangi Allah
alangkah indah bila hati mengenangnya
tanda-tanda ada tujuh di hidupnya


yang pertama orang yang beriman kepada Allah

iman di hati mulut dan langkahnya
yang kedua orang yang menjauh dari segala
perkara-perkara yang tiada guna

yang ketiga orang yang menunaikan zakatnya

yang keempat yang menjaga kemaluannya
yang kelima orang yang memelihara amanat
yang keenam orang yang penuhi janjinya
yang ketujuh orang-orang yang selalu menjaga waktu dan khusyu setiap sholatnya


mereka adalah orang yang dirindu surga

surga firdauslah tempat kembali mereka


Jika kalian ingin masuk surga ikutilah jejak-jejak para pewaris surga, mudah jika dijalankan dengan ikhlas dan sabar.
Allah tak meminta banyak, Allah hanya minta kita selalu berada di jalan-Nya. Namun pada saat ini, era Globalisasi, eranya anak-anak pintar berbakat di bidang apapun didukung penuh dengan pesatnya kemajuan teknologi, kita yang meminta banyak pada Allah dan selalu ingin dituruti.
Dari nyanyian sederhana tersebut, bisakan kita sadar? Bisakah kita menuruti perintah Allah yang hanya satu? Bisakah kita menjalankannya dengan ikhlas?, sabar?, dan terus-menerus? Allahualam bin shawaaaab!

Namun seiringnya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang saya katakan tadi, Nothing is IMPOSSIBLE kan? kecuali bagi orang yang yaahh bisa dikatakan Tidak Mampu dalam arti HATI mereka yang tidak mampu untuk tergerak untuk melaksanakan peritah-Nya, BADAN mereka tak mampu bergerak dalam perbuatan yang baik-baik (bukan sakit melainkan MALAS), OTAK mereka tak mampu berfikir mana yang baik dan mana yang buruk (bukan bodoh melainkan ACUH)

Dan yang saaaaangat-sangat perlu diBERANTAS dan perlu diperbaiki akhlaknya adalah mereka yang mengatakan: "Peraturan dibuat untuk dilanggar" Adduh --" apa jadinyaaa ya mereka kelak di neraka? Allahualam bin shawab!


Dipilih! Surga atau Neraka?
KALAU KE SURGA GAMPANG, NGAPAIN SUSAH-SUSAH KE NERAKA?!?








METEOR

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh atau benda langit yang bergerak dengan kecepatan tinggi yang memasuki angkasa bumi. pada saat meteor menuju ke permukaan bumi terjadi gesekan dengan atmosfer bumi, gesekan itu menimbulkan panas sehingga meteor habis terbakar, sehingga jarang ada meteor yang masih utuh memasuki angkasa bumi.Tetapi ada juga meteor yang tidak habis terbakar sehingga dapat sampai ke permukaan bumi. pada saat meteor itu terbakar akan terlihat seperti seberkas sinar terang, sehingga sering disebut bintang jatuh.  penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram ( bukan gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini ) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampaka planet venus dapat disebut sebagai bolide.
Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteoroid. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.


Di atas adalah salah satu bentuk meteor.
Pada keadaan normal, fenomena meteor bukanlah barang yang menakutkan, justru seringkali ditunggu-tunggu orang karena keindahannya. Langit menjadi tampak indah dan dinamis terutama ketika sedang terjadi hujan meteor.
“Dalang” bagi munculnya fenomena Meteor adalah satu benda langit yang bernama Meteorida. Meteorida merupakan benda-benda kecil yang mengelilingi matahari, keberadaannya baru diketahui ketika benda tersebut memasuki atmosfir bumi dan memanas karena gesekan.  Uap bercahaya yang dihasilkan nampak seperti bintang yang bergerak (jatuh) di langit, gejala inilah yang kemudian dikenal sebagai fenomena meteor. Jadi meteor lebih merupakan peristiwa, bukan benda. Tepatnya peristiwa terbakarnya batu-batu dari langit akibat gesekan dengan molekul atmosfer.
  1. Meteorid Asteroidal/keplanetan: Berasal dari pecahan asteroida, orbit elips dengan periode pendek, terjadinya sewaktu-waktu atau sporadis (tidak memiliki pola periode tertentu). Asteroida adalah planet kecil/minor dengan ukuran hanya beberapa km, paling banyak dijumpai antara orbit mars dan jupiter. Jika benda-benda kecil ini terjebak masuk dalam atmosfer bumi, maka benda tersebut akan terbakar (karena bergesekan dengan atmosfir) dan memunculkan fenomena meteor.
  2. Meteorid Kekometan: Berasal dari hancuran komet dengan orbit elips yang sangat pipih dan sering berimpit dengan orbit bekas komet tertentu. Bila bumi memotong orbit kelompok meteorid ini akan terjadi hujan meteor. Hal ini karena jumlah meteorida yang begitu banyak. Meteor jenis ini dapat diprediksi kemunculanya.
  3. Meteorid Parabolis: Benda kecil yang asal mulanya belum diketahui, tetapi masuk anggota tata surya. Orbitnya mungkin terganggu oleh planet lain, sehingga masuk dalam atmosfir bumi, terbakar dan jadilah fenomena meteor.
Salah satu contoh kawah bekas jatuhnya meteor adalah kawah Barringer (Barringer Crater) di Arizona, Amerika Serikat yang terbentuk sebagai akibat dari tumbukan meteor. Kawah tersebut sebelumnya bernama Canyon Diablo Crater kemudian berubah menjadi Barringer Crater sebagai bentuk penghargaan kepada Daniel Barringer sebagai orang pertama yang pada tahun 1903 menyatakan bahwa itu dihasilkan oleh tabrakan meteorid karena sebelumnya pada 1891 ada pendapat dari Grove Karl Gilbret yang menyatakan bahwa kawah tersebut terjadi akibat aktivitas vulkanik.

Kurang lebih berikut adalah gambar bekas jatuhnya meteor:




Kawah in terbentuk sekitar 50.000 tahun yang lalu selama zaman Pleistocene ketika iklim lokal di daratan tinggi Colorado dingin. Pada saat itu wilayah tersebut merupakan padang rumput terbuka dihiasi dengan hutan yang dihuni oleh mammoth berbulu, sloths tanah raksasa, dan unta. Diperkirakan manusia ada di Amerika lama setelah kawah ini terbentuk.
Diperkirakan juga meteor yang menghantam bumi sehingga membentuk kawah tersebut sekitar 50-54 meter dengan kecepatan hingga 20km/detik, namun beberapa penelitian terbaru menunjukkan bahwa kemungkinan kecapatan lebih lambat sekitar 12.8km/detik. Kawah ini menjadi kawah meteor terbaik di bumi karena bentuknya yang hampir tidak berubah selama ribuan tahun. Waw!

Meteor melaju dengan kecepatan 70 km per detik. Saat memasuki atmosfer Bumi, kecepatannya di perlambat oleh massa udara menjadi energi dan merubahnya sampai habis. Zat yang mudah menguap berubah menjadi gas dan meninggalkan jejak yang tampak jelas di angkasa.

Adakalanya meteor ini tidak terbakar habis di atmosfer sehingga sisanya jatuh ke Bumi dan biasanya disebut dengan batu meteor meteorit. Biasanya meteor terbakar antara 60-96% di atmosfer. Bumi kita memang diciptakan oleh Tuhan lengkap dengan pelindungnya.

Hujan dan badai Meteor


Patokan yang diambil untuk menentukan apakah itu badai atau hujan Leonid. Leonid merupakan meteor dari rasi Leo. Jika jumlah meteor kurang dari 200 per jam disebut dengan hujan Leonid, bila lebih disebut dengan badai Leonid.

Pada 12 Novembr 1883 terjadi fonomena alam di Amerika yang dimulai jam 10 sampai jam 2 malam. Ratusan ribu meteor bertaburan diangkasa sepanjang malam membuat kagum dan bengong orang pada waktu itu. Badai meteor itu menurut para ahli berasal dari rasi Leo.

Di tahun 1899 dan 1933 terjadi lagi hujan meteor. Dan di tahun 1966 terjadi kembali badai meteor di dahului dengan hdirnya Komet Tempel Tuttel di tahun 1965. Sejak itu para ahli tahu, badai leonid terjadi didahului oleh komet tersebut.


Penampakan "kembali" Leonid di atmosfir Bumi terjadi pada bulan November 1998, tepat setelah delapan bulan Tempel-Tuttle melintasi sumbu perihelion. Pada malam tanggal 16-17 November tahun itu, dunia menyaksikan hujan bola api selama 18 jam. Ketika itu dikabarkan, frekuensinya mencapai ratusan meteor per jam. Setahun kemudian, frekuensi jumlah meteor yang masuk ke atmosfir bumi terhitung menurun di beberapa belahan dunia. Namun pada beberapa lokasi, sekitar Eropa, Afrika, dan Timur Tengah terjadi badai Leonid di mana frekwensinya mencapai satu meteor per menit.
Setelah penampakannya yang pertama dan kedua itu, Leonid muncul kembali tahun 2000 dan 2001. Pada tahun 2001 itu, ratusan Leonid berukuran besar melesat masuk ke atmosfir Bumi. Para pengamat di Observatorium Bosscha ketika itu melaporkan, bahwa mereka telah melihat sekitar 50 meteor Leonid terlihat antara pukul 01:48 hingga 02:05 waktu setempat. Setelah itu, sekitar 40 Leonid terlihat setiap 20 menit hingga pukul 02:45. Selama dua setengah jam mengamati dengan mata telanjang, para astronom di Bosscha melihat ada sekitar 200 meteor Leonid tampak muncul dari langit sebelah timur dan menyebar ke segala penjuru arah. Mereka pun sempat melihat sebuah Leonid lewat di atas kepala dalam waktu cukup lama.

Meteorit: adalah meteor yang dapat mencapai permukaan bumi
Meteorid: adalah meteor yang masuk ke atmosfer bumi

Meteorit yang jatuh ke permukaan bumi akan menghasilkan kawah bumi yang deisebut Kawah Meteor. 
Berikut unsur pembentuk meteorit:
MARYLAND-para ahli astronomi dari NASA telah menemukan asam amino, fondasi dasar pembentuk kehidupan pada meteorit yang jatuh di utara Sudan pada tahun 2008 ungkap sebuah penelitian terbaru. Asam amino yang merupakan cikal bakal dari protein ditemukan secara tidak sengaja di dalam fragmen meteorit tersebut. 
Dalam hal penemuan meteorit di kelompokan menjadi 2 bagian yaitu:
Falls:
Kelompok meteorit yang terlihat jatuh dan ditemukan sesaat setelah kejatuhannya ke permukaan bumi.
Finds:
Kelompok objek yang ditemukan dan dikenali sebagai meteorit yang telah jatuh dibumi puluhan, ratusan bahkan jutaan tahun yang lalu.
Berikut pembagian kelas meteorit:
- Meteorit Batuan
- Meteorit Besi
- Mteorit Batuan Besi



Matahari Punya Saudara Kembar?





Kelahiran Matahari sekitar 4,6 miliar tahun yang lalu di dalam sebuah nebula, tampaknya juga melahirkan ribuan bintang lain. Lalu, apa yang terjadi dengan saudara-saudara Matahari? Pencarian terus dilakukan, akan tetapi saudara-saudara Matahari itu bisa berada di mana saja di galaksi Bima Sakti.

Jika jumlahnya hanya dalam bilangan ribuan, mungkin tidak terlalu sukar untuk menemukannya. Sayangnya, galaksi Bima Sakti merupakan tempat tinggal dari sekitar 100 sampai 400 miliar bintang. Jika saudara-saudara Matahari itu berkumpul di salah satu sudut galaksi, mereka sulit ditemukan. Apalagi faktanya, mereka tersebar di seluruh penjuru galaksi.

Tahun lalu, Simon Portegies Zwart, astronom Belanda menyebutkan bagaimana cara mencari saudara dekat Matahari. Ia membuat model bagaimana bintang-bintang berpencar saat mengorbit di titik tengah galaksi dan yakin bahwa antara 10 sampai 60 bintang saudara Matahari berada di jarak yang dekat dengan Bumi. Tidak sampai 330 tahun cahaya jauhnya.

Zwart menyebutkan, bintang-bintang ini memiliki usia, komposisi kimia, dan pergerakan yang sama dengan Matahari. Artinya, bintang-bintang itu juga dapat menggambarkan pada kita bagaimana sistem tata surya lahir.

Jika ada beberapa lusin saudara kembar Matahari di sekitar tata surya, menemukannya tentu tidak sulit. Akan tetapi, Yury Mishurov, astronom Russia tidak sependapat.

Menurut Mishurov, model yang dikembangkan Zwart tidak cukup cerdas untuk menelurkan hasil yang akurat karena tidak menghitung efek lengan-lengan spiral milik galaksi. Alasannya, tonjolan dari badan utama Bima Sakti ini sangat mempengaruhi pergerakan bintang-bintang akibat efek gravitasi yang luar biasa.

Menurut kalkulasi terbaru Mishurov, saudara-saudara Matahari jauh lebih tersebar di penjuru galaksi dibanding perkiraan Zwart. Diperkirakan, hanya ada 3 sampai 4 bintang yang tersisa di sekitar Matahari.

“Meski masih banyak yang harus dilakukan, akan tetapi saya cukup gembira dengan penemuan ini,” kata Mishurov, seperti dikutip dari Sciencemag, 24 November 2010.
“Ini merupakan langkah logis berikutnya, dan pada akhirnya, yang terpenting adalah apakah kita akan dapat menemukan saudara kandung Matahari kita. Adalah kesalahan besar jika kita menyerah untuk mencarinya,” ucap Mishurov.

Sayangnya, tidak seluruh astronom sepakat dengan Mishurov. Gerard Gilmore, astronom dari Cambridge, menyebutkan bahwa mencari bintang yang memiliki rupa seperti Matahari tidaklah sulit. Akan tetapi, melacak sampai ke tempat kelahirannya merupakan hal mustahil.
Walaupun penemuan saudara kandung Matahari akan memberikan dampak positif bagi ilmu pengetahuan, Gerard meragukan apakah Matahari tersebut dapat dicari. "Tentunya sangat menarik jika Matahari punya saudara kembar yang identik lengkap dengan sistem planet-planet yang serupa dengan tata surya kita, di mana ada planet yang serupa Bumi berotasi di Matahari tersebut."

.
.
.
Sumber: Internet